Wisata Mangrove Tongke-tongke Sinjai, Tempat Asyik Buat Berfoto

  • Bagikan
DAYA TARIK WISATA MANGROVE. Pemandangan udara kawasan objek wisata Mangrove Tongke-tongke di Kabupaten Sinjai, Sulsel, 18 Februari 2023. Keberadaan hutan mangrove sangat berguna bagi ekositem pesisir, utamanya mencegah abrasi serta tempat hidup biota laut. Ternyata mangrove juga dapat sebagai objek wisata menarik dan pusat penelitian. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SINJAI -- Liburan akhir pekan adalah momen untuk menghilangkan kepenatan dan menikmati waktu bersantai setelah menjalani rutinitas sepanjang minggu. Bagi warga Kabupaten Sinjai, atau dari daerah lainnya, Hutan Mangrove Tongke-Tongke adalah destinasi liburan akhir pekan yang menyenangkan yang dapat membantu Anda menyegarkan pikiran dan mengisi energi positif kembali.
Wisata Agro di Hutan Mangrove Tongke Tongke siap memanjakan dengan pesona alamnya serta banyaknya spot foto menarik. Di sana, kamu bisa berlibur dengan biaya terjangkau. Sebab, harga tiket masuknya hanya dipatok Rp 10 ribu.

Lokasi wisata ini hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Sinjai. Akses jalan menuju kesana cukup mulus dengan pemandangan alam yang masih natural pedesaan sehingga wisatawan domestik maupun mancanegara bisa membawa kendaraan pribadi.

Hutan mangrove di Desa Tongke-Tongke tercipta setelah terjadi abrasi di wilayah pesisir Tongke-Tongke. Pada tahun 1985 masyarakat mulai menanam mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi. Hutan mangrove ini merupakan hasil rehabilitasi masyarakat secara swadaya.

Hutan Mangrove Tongke-Tongke terjadi tahun 1995 setelah H Taiyeb sang pelopor Hutan Mangrove Tongke-Tongke mendapat piagam penghargaan Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan hingga menjadi sebuah obyek wisata. Obyek wisata hutan Mangrove Tongke-Tongke ramai dikunjungi oleh wisatawan serta menjadi laboratorium pengembangan mangrove di Sulawesi Selatan.

"Keberadaan hutan mangrove ini memberi dampak sosial, ekonomi dan pariwisata bagi masyarakat. dan keberadaan hutan mangrove hingga mengalami perkembangan pesat terutama setelah menjadi obyek wisata agro yang telah mendunia menyebabkan banyak wisatawan yang datang berkunjung ataupun melakukan penelitian dan ini berdampak pada pelaku ekonomi yang turut berpartisipasi serta memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik," jelas Kabid Pemasaran Pariwisata Pemerintah Kabupaten Sinjai Andi Dewi Angriani dalam keterangan tertulis.

Hutan Mangrove Tongke-Tongke yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai memiliki luas sekitar 173,5 hektare. Kini hutan mangrove yang diprakarsai Taiyeb telah menjadi kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Tongke-Tongke.

Hutan mangrove ini juga menjadi tempat berkembangnya biota laut, di antaranya kepiting bakau, udang, dan ikan-ikan kecil untuk bertelur sebelum ke laut lepas. Hutan Mangrove Tongke-Tongke sangat cocok menjadi pilihan untuk berlibur sembari bisa melihat gugusan Pulau Sembilan yang menjadi ikon pariwisata Kabupaten Sinjai.

Sesuai dengan namanya, wisatawan akan dimanjakan dengan sejumlah pepohonan mangrove rindang tampak menyapa di kawasan wisatanya. Aroma khas laut samar samar masuk ke indra penciuman. Pesona lautan lepasnya yang begitu menawan dan dihiasi pohon mangrove di pinggiran pantainya akan memanjakan mata wisatawan.

Ketika masuk di kawasan Tongke-tongke, pengunjung dapat mengitari hutan bakau yang luasnya sekitar 173,5 hektare melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu yang terpasang rapi dan apik. Kayu ini dipasang layaknya jembatan. Hutan mangrove Tongke-tongke kini semakin rimbun, tertata dengan baik, dan semakin memesona.

Beberapa bangunan bungalo terbangun dan sebuah menara pantau yang ketinggiannya sekitar 10 meter menjadi pemandangan elok tersendiri di kawasan wisata tersebut.

Wisatawan juga dapat berfoto di jembatan kayu yang ditata sedemikian rupa sehingga bentuknya tampak alami. Justru kehadiran jembatan ini seakan berhasil memunculkan kesan tersendiri di hati wisatawan.

Sejumlah fasilitas juga tersedia di Hutan Mangrove Tongke-Tongke, antara lain area parkir, balai pertemuan, kafetaria, jungle tracking, kamar mandi umum, kios souvenir, kuliner, musala, selfie area, spot foto, dan tempat makan.

Hutan Mangrove Tongke-Tongke yang berlokasi di Desa Tongke-Tongke Kecamatan Sinjai Timur, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan buka pukul 08.00-17.45 WITA.(int/idr)

WISATA PESISIR. Pemandangan udara kawasan objek wisata Mangrove Tongke-tongke di Kabupaten Sinjai, Sulsel, 18 Februari 2023. Keberadaan hutan mangrove sangat berguna bagi ekositem pesisir, utamanya mencegah abrasi serta tempat hidup biota laut. Ternyata mangrove juga dapat sebagai objek wisata menarik dan pusat penelitian. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
WISATA MANGROVE. Pemandangan udara kawasan objek wisata Mangrove Tongke-tongke di Kabupaten Sinjai, Sulsel, 18 Februari 2023. Keberadaan hutan mangrove sangat berguna bagi ekositem pesisir, utamanya mencegah abrasi serta tempat hidup biota laut. Ternyata mangrove juga dapat sebagai objek wisata menarik dan pusat penelitian. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
  • Bagikan