Digital Farming dengan Aplikasi DIGIcoa, Solusi Peningkatan Kakao Lutra

  • Bagikan

Bupati Luwu Utara Hj Indah Putri Indriani.–mahmuddin–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA– Bank Indonsia(BI) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) ternyata memberikan perhatian khusus perkembangan Produksi kakao di Kab Luwu Utara, bahkan mereka melakukan Penelitian terkait komodity unggulan Luwu Utara tersebut. Mereka melakukan penelitian dengan tema Joint Research potensi Peningkatan Produktivitas tanaman Kakao.

Sebagaimana dipaparkan Ketua Tim Peneliti Dr Ir Iqbal S,TP M, Si yang juga ketua Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Unhas dalam pemaparannya di hadapan Bupati Luwu Utara Hj Indah Putri Indriani dan stakeholder Kakao Lutra di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara, Jumat 21 Januari 2022.

Dimana menurut Iqbal Tim Peneliti menemukan sejumlah kendala dalam menghambat perkembangan Kakao Lutra di antaranya, telah terjadi penurunan kesuburan tanah atau kekurangan bahan organik dan ketergantungan terhadap pupuk NPK sangat tinggi, diperparah dengan ketersediaan Pupuk sudah sangat terbatas, kebun kakao Lutra juga terjadi penuaan sekitar 25 persen.

Kendala lain yang dialami petani, papar Iqbal adalah kurangnya informasi tentang harga kakao, curah hujan yang tinggi, diperparah lagi dengan harga biji kakao yang diterima Petani cukup rendah. ” Di Luwu Utara juga terjadi perubahan tanaman kakao atau alih fungsi lahan ke Komoditas yang lebih bernilai tinggi, pengetahuan petani tentang bibit yang bebas dari penyakit yang terbawa secara vegetatif juga tergolong rendah,” terang Iqbal.

BI- Unhas menawarkan Program Aplikasi Digital Farming yang akan dlibuat dengan format Aplikasi DIGIcoa (Digital Cocoa) dimana aplikasi ini nantinya menjadi wadah menambah Ilmu pengetahuan Petani, sharing informasi terkait Tanaman kakao. Aplikasi ini juga sebagai solusi kurangnya tenaga penyuluh Pertanian di Kab Luwu Utara.

“Sebagian besar Petani di Luwu Utara sudah memilik Smartphone dan sudah memiliki Jaringan 3G dan 4G kecuali Seko Limbong dan Rampi, Makanya Alokasi ini sudah bisa digunakan di Kab Luwu Utara, Sebut Iqbal.

Model Aplikasi yang nantinya dibuat akan memberikan Informasi tentang budidaya tanaman kakao mulai dari Informasi penyediaan bibit, penyediaan pupuk subsidi dan non subsidi, perawatan dan pemeliharaan tanaman, Manajemen kebun, Pemanenan, Penanganan, Pasca Panen, hingga pemasaran Produk.

“Aplikasi ini juga menyediakan kolom interaktif yang bisa memfasilitasi segala pertanyaan serta pendapat petani, Penyuluh dan pengguna lainnya,” sebut Iqbal.

Bupati Luwu Utara, menyambut baik Program Digital Farming dimana sebut Indah Putri Aplikasi ini sebagai solusi kurangnya tenaga Penyuluh Organik di Luwu Utara.

“Diharapkan dengan Aplikasi ini Petani bisa saling tular informasi terkait pertanian misalnya harga Pupuk,harga jual komoditi, pola tanam, pola pemupukan,” ujar Indah Putri.

Kesempatan Itu Indah meminta BI lebih perhatian terhadap perlindungan petani, termasuk dan KUR untuk petani supaya bisa lebih ditingkatkan.” Petani di Luwu Utara sudah dilindungi dengan Asuransi, tapi kami berharap itu bisa ditingkatkan lagi, termasuk peningkatan jumlah Dana KUR ,” Ujar Indah.

Kegiatan ini dihadiri pihak Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana, Fadjar Majardi dan Dr. Ir. Iqbal S.TP.,M.Si Ketua Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Univ. Hasanuddin.(mahmuddin)

  • Bagikan